Menghitung dana pendidikan anak

Semua orang tua pasti menginginkan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Sayangnya tidak semua orang tua pada akhirnya bisa mewujudkan harapan tersebut. Bisa menyekolahkan anak dan bisa menyekolahkannya sampai dengan selesai adalah dua hal yang berbeda. Bedanya ada di kata perencanaan. Pertanyaannya seberapa sungguh-sungguhkah kita ingin menyekolahkan anak kita sampai lulus sarjana? Lalu apa yang sudah kita lakukan untuk memastikannya?

Kita tidak bisa memilih dilahirkan dari orang tua mana,
tapi kitalah yang menentukan akan menjadi orang tua seperti apa di mata anak kita.

Beberapa bulan setelah anak kami lahir, saya dan suami membuat perencanaan tujuan keuangan keluarga. Ada 3 hal yang menjadi prioritas tujuan keuangan kami yaitu, proteksi, tabungan dana darurat, dan dana pendidikan. Kenapa kami fokus pada 3 tujuan tersebut? Karena kami ingin menyiapkan fondasi yang kuat untuk masa depan anak kami.

Pernah merasakan perjuangan untuk bisa sekolah dan selalu was-was tiap kali bayar semesteran adalah pengalaman pahit yang membuat saya belajar. Belajar untuk menjadi orang tua yang bertanggung jawab, sehingga apa yang pernah saya alami tidak terjadi pada anak-anak saya kelak.

I Love You 10.000

Maka di sinilah kami, berusaha untuk menentukan jalan hidup sebagai orang tua yang bertanggung jawab akan pendidikan anak kami. Saya dan suami berkomitmen untuk menyekolahkannya, paling tidak sampai sarjana. Maka perencanaan pendidikan yang kami buat dimulai dari tingat Taman Bermain (TB), TK, SD, SMP, SMA, sampai kuliah.

Menghitung future value biaya pendidikan

Jika uang masuk kampus Universitas Indonesia (UI) tahun ini senilai 25 juta, maka berapakah perkiraan biaya ketika anak kami masuk UI 16 tahun lagi?

Ilustrasi pertanyaan tersebut menggambarkan pengertian future value. Kenapa perhitungan future value penting? Karena nilai yang didapat adalah nilai yang akan dijadikan acuan di masa mendatang.

Untuk menghitung future value saya perlu melakukan beberapa hal di bawah ini:

  1. Memilih sekolah yang akan dijadikan benchmark dari TB, TK, SD, SMP, SMA, Universitas.
  2. Survey harga untuk sekolah yang sudah dipilih. Mulai dari uang masuk atau uang pangkal, uang sumbangan, iuran bulanan atau triwulan atau semester.
  3. Menghitung lamanya masing-masing tingkat sekolah dalam hitungan bulan.
  4. Menghitung jangka waktu tahun masuk dengan usia anak saat ini.
  5. Masukkan perkiraan angka inflasi tahunan.

Setelah 5 variabel di atas didapat, masukkan angkanya dalam tabel Excel dengan menggunakan rumus future value. Berikut contoh hasil hitungan untuk biaya pendidikan anak kami:

Simulasi menghitung biaya pendidikan anak

Angka dengan font merah adalah nilai future value untuk masing-masing tingkatan sekolah. Sebagai contoh, kami ingin menguliahkan anak kami di UI. Saat ini kisaran uang masuknya RP. 25.000.000 dengan perkiraan biaya bulanan Rp. 3.000.000. Dengan asumsi lama kuliah 4 tahun (48 bulan) sampai dengan lulus, ternyata biaya kuliah di UI 16 tahun mendatang adalah Rp. 1.036.036.527.

Angka 1 Milyar lebih tersebut belum termasuk biaya sekolah TB sampai dengan SMA. Kami melotot tidak percaya waktu pertama kali melihat angkanya. Namun angka tersebut adalah kenyataan yang harus dihadapi di masa depan. Beruntung kami masih punya waktu selama 16 tahun untuk menyicilnya.

Kenapa menyicil? Karena itu yang bisa kami lakukan saat ini. Dengan pilihan instrumen investasi yang tepat, maka pada usia anak kami masuk kuliah sudah terkumpul senilai 1 Milyar. Jika dilihat pada tabel, alokasi yang harus dikeluarkan untuk menyicil setiap bulannya adalah 1 jutaan. Bagaimana memilih instrumen investasi pendidikan yang tepat akan saya sharing pada postingan selanjutnya ya..

Ps: Buat yang mau mencoba menghitung simulasi biaya pendidikan anak, silakan drop email di comment yah.. Akan saya email template dalam file Excel yang sudah ada rumusnya. Jadi nanti tinggal download dan masukkan angka sesuai dengan kebutuhan.

2 Comments

  • Intan

    July 26, 2019

    Mau dong mamih mayka
    Benerbener banyak belajar tentang rumah tangga bagaimana kompak dengan suami dalam merencanakan yg terbaik dalam mendidik anak
    Thanks mamih mayka lewat tulisannya bisa berbagi banyak ilmu

    Reply
    • kristin

      July 29, 2019

      Alhamdulillah, Dear,,, sama2 belajar yah.
      Siap aku email templatenya yah..

      Reply

Leave a Reply