Menemukan rasa percaya diri pascamelahirkan

Image may contain: 1 person

Delapan bulan setelah melahirkan, euforia cerita melahirkan mulai samar-samar di pikiran. Teralihkan dengan berbagai keseruan dalam mengasuh dan melewati hari-hari bersama kesayangan. Sayangnya, masih ada bonus tidak menyenangkan dari cerita pasca-melahirkan yang  tidak bisa diabaikan begitu saja. Ialah rasa percaya diri yang tertimbun bersama tumpukan baju-baju kala sebelum hamil, bekas luka jerawat di wajah, dan bekas strechmark di perut.

Cerita melahirkan dari rumah

Image may contain: 1 person
Sekuat tenaga fokus mengatur nafas menyambut kontraksi demi kontraksi

Mendekati hari perkiraan lahir (HPL) yang diprediksikan dokter, saya semakin bersemangat. Rasanya campur aduk antara senang, tidak sabar, cemas, terharu, dan yang jelas semakin mudah lelah karena kondisi perut yang semakin membesar. Maklum, total kenaikan berat badan selama hamil adalah tidak kurang dari 15 kg, dengan berat badan bayi 3,1 kg ketika lahir.

Soal gentle birth dan melahirkan di rumah

Hari ini tepat tiga bulan yang lalu, pada 12 Maret 2017, Maika memilih sebagai hari kelahirannya di usia kandungan 38 minggu 4 hari. Lebih cepat 10 hari dari perkiraan dokter memang, tapi persis seperti yang saya harapkan. Hari yang kami pilih dan sepakati melalui afirmasi yang selalu saya bisikkan selama kehamilan. Masih terekam dengan jelas di ingatan saya bagaimana proses persalinan Maika sesuai dengan harapan saya dan suami.

Day care atau nanny?

No photo description available.

“Lebih penting ngerjain yang mana dulu antara nyuci baju, nyapu, ngepel dan beres-beres rumah, nyuci steril botol susu, pompa, atau mandi sekalian cuci rambut karena badan udah berasa lengket basah dan bau susu?” Baru juga mikir buat nentuin prioritas yang mana yang harus dikerjakan lebih dulu, eh anaknya sudah keburu bangun lagi. Yang artinya mari kita lupakan sederet daftar pekerjaan di atas dan kembali fokus pada anak kita. Betul begitu ibi-ibu?